Pian Sopian 14 April 1981 soreang - Bandung Kairo - Egypt
|
Beramal dengan Ikhlas
Monday, October 09,
2006
Bismillah..
Dari Umar bin Khathab Ra. berkata : "Aku telah mendengar
rasulullah saw.bersabda : Sesunggunya segala amalan itu
tergantung pada niatnya. dan sesungguhnya bagi setiap orang
apa yang ia niatkan. Maka barang siapa yang hijrahnya karena
Allah dan rasulNya, ia akan sampai pada Allah dan
RasulNya.dan barang siapa hijrahnya menuju dunia yang akan
di perolehnya atau menuju wanita yang akan dinikahinya, ia
akan mendapatkan apa yang dituju. (HR : Bukhari &
Muslim)
Sungguh luar biasa hadits ini, Kenapa tidak? Karena hadits
ini menerangkan tentang keikhlasan seseorang dalam beramal.
Dan ini adalah inti dari segala amalan yang kita kerjakan.
Apalah artinya beramal yang banyak, kalau tanpa niat karena
Allah. walaupun seseorang beramal dengan ilmu yang benar,
tetap dimata Allah tidak ada nilainya sama sekali , kalau
tanpa di barengi keikhlasan. Yang ada mungkin hanya pujian
dari orang lain dan kesombongan pada diri sendiri.
Abu abdullah mengatakan : tidak ada hadits nabi yang paling
banyak mengandung faidah kecuali hadits ini.
Begitu juga dengan Imam syafi'i, beliau mengatakan : bawha
hadits ini terdapat dalam 70 cabang ilmu agama. Maksudnya,
dari hadits yang satu ini bisa masuk kepada 70 cabang ilmu.
Innamal a'malu binniyyatai, wa innama likullimri in Maanawa
Dua kalimat ini (innamal a'malu binniyyatai dengan wa innama
likullimri-in Manawa) seolah olah sama, karena kalau
diterjemahkan secarara tekstual, maka kita akan mendapatkan
kesamaan arti.
Makanya sebagian ulama ada yang mengatakan, kalimat kedua
dalam hadits ini hanyalah sebagai taukid (kalimat penguat)
untuk kalimat yang pertama.
Dan sebagian ulama lagi mengatakan (dan ini yang paling kuat
alasanya) termasuk didalamnya pendapat imam Nawawi dalam
kitabnya al-arbain an-nawawi bawha kalimat pertama innamal
a'malu binniyat adalah menerangkan bahwa segala amalan itu
mesti ada niatnya. Dan yang dimaksud dengan kalimat wainnama
likulimri in maanawa adalah hasil, atau buah dari niat atas
amalan yang di kerjakanya itu.
Kalau kita beramal dengan niat karena Allah, maka keridhaan
Allah yang akan kita dapatkan. dan kalau kita beramal dengan
niat selain karena Allah, maka kita akan mendapatkan apa
yang kita niatkan itu.
Melalui hadits ini Rasulullah saw. menjelaskan pada kita
akan pentingnya -sebuah niat- dalam beribadah pada Allah.
Makanya tidak heran kalau imam Bukhari meletakan hadits ini
dalam kitab 'shahih bukhari' pada jilid pertama dan pada
nomor urutan pertama. Begitu juga dengan Imam Nawawi, dalam
kitabnya al-arba'iin an-nawawiyah meletakan hadits ini pada
urutan pertama juga.
Niat inilah yang sangat penting untuk senantiasa kita
perhatikan setiap kita akan melakukan amalan. Karena hanya
dengan niat kita akan mengetahui apakah kita melakukan
amalan itu untuk mencari keridhaan Allah ataukah hanya untuk
mendapatkan popularitas atau pujian dari manusia.
Seseorang yang "dulu" sangat berarti bagi saya, pernah
menasehati..."niatkanlah segala sesuatu itu karena Allah,
karena kalau kita berniat bukan karenaNya maka kecewalah
yang akan kita dapat".
Subhanallah....! sungguh sangat berarti sekali nasehat ini
bagi saya, Apalagi nasehat ini keluar dari mulut seseorang
yang saya "cintai" sampai sekarang pun nasehat ini masih
saya jaga dan saya laksanakan. Agar saya bisa senantiasa "mentajdid"
niat atas amalan yang saya lakukan.
Dalam kesempatan ini saya tidak akan panjang lebar
menerangkan tentang eksistensi niat, mungkin saya hanya akan
memberikan satu hadits yang sangat berkaitan dengan
pentingnya -sebuah niat-
Hadits ini sangat luar biasa, dan kita selaku umat Islam
harus dengan seksama memperhatikanya, agar kita senantiasa
memperbaharui...memperbaharui... dan memperbaharui niat
dalam segala amalan yang kita kerjakan.
Dari Abu Hurairoh RA. Berkata : Aku telah mendengar
Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya manusia yang pertama
kali dihukum oleh Allah pada hari kiamat, adalah seorang
yang mati syahid. Maka didatangkan orang yang syahid itu,
dan Allah mengenalkan nikmatnya dan orang yang "Syahid" pun
mengenali ni'matnya. Allah berkata :"Apa yang kamu lakukan
dengan nikmat itu? dia berkata : "aku berperang di jalanMu
sehingga aku mati syahid" Allah berkata :"kamu telah bohong,
akan tetapi kamu berperang supaya kamu dikatakan sebagai
seorang pemberani. dan kamu telah disebut demikian. kemudian
Allah memberikan perintah untuknya, maka ia diseret di atas
wajahnya dan dilemparkan ke neraka.Dan seseorang yang
mempelajari ilmu dan mengajarkannya, dan seseorang yang
membaca al-qur'an. Maka didatangkan orang itu, dan Allah
mengenalkan nikmatnya dan diapun mengenali ni'matnya, Allah
berkata : "Apa yang kamu lakukan dengan nikmatmu itu?" orang
itu berkata :"aku mempelajari ilmu dan mengajarkannya dan
aku membaca al-qur'an itu semua kulakukan demiMu, Allah
berkata :"kamu telah bohong!, akan tetapi kamu mempelajari
ilmu agar orang2 mengatakan bahwa kamu orang yang berilmu
dan kamu membaca al-qur'an supaya orang-orang mengatakan
bahwa kamu seorang "qaari" dan kamu telah disebut demikian".
Kemudian Allah memberikan perintah untuknya, maka ia diseret
di atas wajahnya dan dilemparkan ke neraka.Yang ketiga,
seseorang yang dilimpahi Allah harta yang banyak dan dia
meng-infak-an semua hartanya itu, Maka didatangkan orang itu,
dan Allah mengenalkan nikmatnya dan orang itu pun mengenali
ni'matnya, Allah berkata : "Apa yang kamu lakukan dengan
nikmatmu itu?" dia berkata :"Tidaklah aku meninggalkan satu
jalan yang kamu cintai untuk mengnginfakan harta kecuali aku
berinfak pada jalan itu hanya karenaMu. Allah berkata :"
kamu telah bohong!, akan tetapi kamu melakukan itu supaya
kamu dikatakan sebagai seorang dermawan, dan kamu telah
disebut demikian. kemudian Allah memberikan perintah
untuknya, maka ia diseret di atas wajahnya dan dilemparkan
ke neraka.(HR. Muslim)
Melihat redaksi hadits ini kita jadi tahu, ternyata untuk
menumbuhkan niat yang ikhlas atas segala amalan yang kita
lakukan ini sangatlah susah,
Muawiyah bin abi sofyan saja, Mendengar hadits ini langsung
menangis dan pingsan.
Nah...dari sinilah kita diperintahkan agar senantiasa "tajdidunniah"
memperbaharui...memperbaharui...dan senantiasa memperbaharui
niat atas segala amalan yang kita lakukan.
Niatkanlah segala amalan kita ini hanya karena Allah!
niscaya kita akan mendapat pahala disisiNya, ikhlaskanlah
segala amalan kita agar kita mendapat keridhanya.
Beramal dengan ikhlas adalah...BUKAN INGIN DI PUJI BUKAN
PULA TAKUT DI BENCI, tapi kita beramal hanya untuk mendapat
pahala dan keridhan Allah swt. Wallahu a'lam.
WULUJEUNG BER-IKHLAS !! Surga menantimu.
Wednesday, August 02, 2006
Hantu itu bernama "Rosib"
Bismillah...
Sesuatu yang paling di takuti oleh mahasiswa al-alzar adalah
'rasib'. ketakutan mereka pada rasib lebih dahsiat
dibandingkan rasa takut pada orang yang sudah di kubur lalu
hidup kembali. Karena mereka (mahasiswa Al-Azhar) yakin,
bahwa yang sudah mati tidak akan pernah hidup kembali
menjadi hantu penggangu orang yang masih hidup. Sedangkan "rasib"
mempunyai dua kemungkinan, kemungkinan akan menimpanya atau
juga tidak.
Rasib berasal dari bahasa arab yang artinya -gagal dalam
ujian-, Kalimat ini sudah ma'ruf (populer) bagi kalangan
mahasiwa al-azhar, mendengar kalimat ini....maka
merindinglah bulu roma mereka, Rasa takut pada hantu ini
selalu datang mengahampiri mereka, baik itu sebelum ujian,
ketika ujian ataupun ketika menunggu hasil ujian di umumkan.
hantu ini datang pada siapa saja tanpa pernah pandang bulu,
dia suka datang pada mereka yang lalai dalam belajar, dia
juga datang pada mereka yang rajin dalam menghapal.
Hanya ada dua cara yang bisa mengusir kehadiran hantu rasib
ini, yaitu dengan usaha dan do'a, yang disambung dengan
perasaan tawakal atas apa yang akan Allah berikan.
Karena...memaksimalkan usaha dan do'a dalam menempuh ujian
di al-azhar, bukan merupakan jaminan akan terbebas dari
hantu yang namanya 'Rasib'. tapi minimalnya...dengan
memaksimalkan usaha dan do'a, mereka bisa meminimalisir
ketakutan akan datangnya hantu ini ketika papan kelulusan
telah di tempel di dinding kuliah.
Ketika pengumuman kelulusan telah di pampang di dinding
kuliah masing-masing, maka mereka suka meng-identikan antara
rasib dan Taqdir, bagi mereka yang lalai dalam belajar, bagi
mereka yang banyak menghabiskan waktu bukan untuk belajar
maka tidak aneh kalau predikat "gagal" ini akan menghampiri
mereka, tapi...bagaimana dengan mereka yang giat dalam
belajar, mereka yang konsen dalam menghapal, dan khusu dalam
berdo'a? tidak sedikit dari mereka yang melakukan ini
semuanya ...tapi manakala pengumuman kelulusan di pampang,
mereka harus ridha ketika nasib mereka ternyata "rasib".
Rasib adalah sebuah teka-teki yang membingungkan.
Bagi mereka yang lalai dalam belajar dan menyia-nyiakan
waktu bukan untuk belajar, maka rasib ini adalah alarm yang
siap berbunyi setiap setahun sekali untuk mengingatkan tugas
dan tujuan sebagai seorang pelajar.
Dan bagi mereka yang konsen dalam belajar , rajin dalam
menghapal maka rasib ini sebagai penginat bahwa disamping
keinginan kita ada kehendak DIA, diatas rencana kita ada
taqdir DIA. wallahu a'lam.
Tuesday, July 11, 2006
Hukum Ulang Tahun
Bismillah...
Susi tidak pacaran bukanya susi tidak mampu, tapi susi tidak
pacaran karena dia mencoba menuruti apa yg diperintahkan
Dzat yang maha menguasi hati yang memerintahkan Susi agar
senantiasa menjaga perasaannya.
Susi juga tidak merayakan ulang tahunnya, bukanya Susi tidak
mau, Tapi Susi senantiasa berjuang agar mendapatkan ridha
dari dzat yang maha menguasia waktu.
Bukan, bukan pacaran yang akan Susi tuliskan pada kesempatan
ini, tapi..masalah ulang tahunlah yang ingin dia ceritakan,
karena dia merasa dilematis dengan eksistensi Ulang tahun
ini.
Ulang Tahun..(!) Bagi mereka yang mencintai, momen ulang
tahun adalah momen yang sangat memberikan arti untuk
mengungkapkan rasa cintanya. Bagi mereka yang saling
menyayangi, momen ini juga dijadikan pelantara untuk
menunjukan rasa sayangnya. Tidak sedikit juga mereka yang
mengaku shahabat sejati ingin diketahui rasa persahabatanya
dengan mengucapkan "selamat ulang tahun" pada shahabatnya
itu, semuanya itu mereka yang setatusnya umat Islam,
mengucapkanya dengan di bungkus pakaian Islam.
Tapi tidak demikian dengan Susi, Susi tidak mau merayakan
hari kelahiranya dan tidak juga mengucapkan selamat ulang
tahun pada shahabat dan kerabatnya. Mengapa Susi bersikap
seperti ini, karena Susi mengetahui persis bahwa yang
namanya merayakan ulang tahun bukanlah amalan yang
diperintahkan oleh ajaran agama yang Susi pegang selama ini.
Dan yang lebih menguatkan komitmen Susi tidak merayakan
ulang tahun, karena amalan ini adalah amalan yang selalu
dilakukan oleh orang yahudi dan Nasrani.Dimana kaum yahudi
selalu memperingati kejadian yang spektakuler yang terjadi
pada nabi Musa, dan begitu juga kaum nasrani yang selalu
memperingati kelahiran nabi Isa, tapi dengan Islam...tidak
ada satupun contoh dari rasul untuk merayakan ulang tahun,
begitu juga para shahabat Rasul, tidak ada satupun atsar
shahabat yang menyatakan bahwa mereka merayakan hari
kelahiranya. Terus...kenapa dengan umat Islam sekarang???
Susi sangat hapal dan mencoba mengamalkan dengan komitmen
yang kuat, atas hadits nabi yang berbunyi :"Barangsiapa yang
menyerupai terhadap suatu kaum, maka ia adalah bagian dari
mereka."Tapi terkadang susi juga suka diledekin oleh
teman-temanya yang suka merayakan ulang tahun, menurut
teman-temanya, ya jangan di samakan dong antara urusan
ibadah dengan urusan keduniaan. Mendengar pernyataan seperti
ini dari temenya, Susi makin bertambah yakin dengan apa yang
dia lakukan yang selama ini jadi prinsip dalam hidupnya.
Ternyata teman-temanya yang selama ini suka merayakan ulang
tahun, tidak ada yang mengatakan bahwa pekerjaan itu ada
dalam ajaran agama Islam.
Walaupun ada juga sebagian teman Susi yang sedikit
argumentatip, memberikan dalil atas bolehnya memperingati
ulang tahun dengan melakukan shaum.Temen Susi ini berargumen
dengan mengemukakan hadits nabi yang diriwayatkan dari Abi
Qatadah ra.bahwasanya rasulullah saw ditanya tentang Saum
hari senin, maka nabi menjawab : itulah hari dimana aku
dilahirkan, dan hari dimana aku di utus menjadi nabi, dan
hari dimana al-qur'an turun, (H.R Muslim).
Dalam mengartikan hadits ini, para ulama memang berbeda
pendapat, sebagian ulama ada yang mengatakan bahwa hadits
ini merupakan anjuran bagi umat Islam untuk memperingati
hari kelahiranya dengan shaum. tapi sebagian ulama juga
mengatakan, bahwa hadits ini tidak ada kaitanya dengan
anjuran peringatan ulang tahun, justru dalam hadits ini nabi
mencoba mengkabarkan tentang keutamaan shaum dihari senin
dan kamis.
Dan Susi lebih sepakat pada pendapat para ulama yang kedua,
yaitu tujuan nabi menjawab seperti itu agar umatnya
benar-benar memperhatikan shaum dihari senin dan
kamis.Dihadits lain juga di katakan, Rasulullah saw bersabda:
bahwa amal perbuatan diperlihatkan pada hari senin dan kamis
oleh sebab itu akan terasa puas bila amal ini diperlihatkan
(kepada Allah), sedangkan kita sedang berpuasa.(HR.Tirmidzi)
Jadi dalam hal peringatan hari ulang tahun ini, ulama hanya
berbeda pendapat apakah boleh memperingatinya dengan shaum
atau tidak!?Dan semua ulama sepakat, bahwa kita selaku umat
nabi Muhamad saw, tidak boleh merayakanya sebagaimana yg
suka di lakukan oleh orang2 non Islam.
wallahu a'lam.
Wednesday, August 24, 2005
Arti Mencintai
Seseorang By : Mba'e Pian
Bimillah... Sangatlah menyakitkan, mencintai seseorang tetapi tidak
dicintai olehnya. Tetapi lebih sakit, bila mencintai dan
tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu dia apa
yang kamu rasakan.
Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang, satu
jam untuk menyukai seseorang, satu hari untuk mencintai
seseorang tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan
seseorang.
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang
yang tidak tepat sebelum bertemu dengan yang tepat. Jadi
ketika! kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita
akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.Cinta adalah
ketika kamu membawa perasaan, kesabaran dan romantis dalam
suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu
seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan
bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus
membiarkannya pergi.
Ketika pintu kebahagiaan tertutup, yang lain terbuka. Tetapi
kadang-kadang kita menatap terlalu lama pada pintu yang
telah tertutup itu sehingga kita tidak melihatpintu lain
yang telah terbuka untuk kita.
Teman yang terbaik adalah teman dimana kamu dapat duduk
bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan
apa-apa dan kemudian berjalan bersama.Perasaan seperti itu
adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan.
Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai
kita kehilangan itu.Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu
apa yang hilang sampai itu ada.
Memberikan seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin
bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!!
Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai
itu tumbuh didalam hatinya. Tetapi jika tidak,pastikan dia
tumbuh didalam hatimu.
Ada hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan
pernah kamu dengar dari orang yang kamu ingin dengar. Tetapi
jangan sampai kamu menjadi tuli walaupun kamu tidak
mendengar itu dari seseorang yang mengatakan itu dari
hatinya.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin
mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat
maju.Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang
itulagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi.
Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan
walapun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih
percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka
yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti
sebelumnya dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan
keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan.
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu. Jangan melihat
kekayaan, itu bisa menghilang. Datanglah kepada seseorang
yang dapat membuatmu tersenyum karena sebuah senyuman dapat
membuat hari yang gelap menjadi cerah.
Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat
membuatmu tersenyum. Ada saat di dalam kehidupanmu dimana
kamu sangat merindukan seseorang, Kamu ingin mengambil
mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah bahwa kamu dapat bermimpi tentang dia,yang
berarti mimpilah apa yang ingin kamu mimpikan, pergilah
kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginan
kamu, karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan
untuk melakukan apa yang kamu inginkan.Semoga kamu mendapat
cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup cobaan
untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat
kamu menjadi manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan
untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain.Jika kamu
merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan
orang itu juga.
Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan,
kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata yang
tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, kata-kata cinta
dapat menyembuhkan dan menyenangkan. Permulaan cinta adalah
dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya
sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan
kita.
Dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada
diri mereka.Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang
terbaik dari segala hal.Mereka hanya membuat segala hal yang
datang dalam hidup mereka.
Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka
yang terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba.
Mereka hanya bisa menghargai orang-orang penting yang telah
menyentuh hidup mereka.Cinta mulai dengan senyuman, tumbuh
dengan kemesraan dan berakhir dengan air mata.
Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah
dilupakan Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam
kehidupan kamu sampai kau melupakan kegagalan kamu dan rasa
sakit hati.Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang
di sekeliling kamu tersenyum.Hiduplah dengan hidupmu, jadi
ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan
semua orang di sekeliling kamu menangis.
Sunday, August 21, 2005
Nasehat Sang Kekasih
Bismillah...,
Dalam menjalani kehidupan di dunia, bagi semua insan "siapa
sih yang tidak memiliki kekasih??"..Kekasih yang di maksud
bukan kekasih dalam arti "dangkal" sebagaimana kaum
muda-mudi katakan. tapi kekasih disini merupakan orang yang
selalu berada dalam hati kita, keberdaanya selalu diharapkan,
kedatangannya selau dirindukan, kepergianya selalu
dinantikan, dan rindu bila jauh bahagia bila dekat
denganya.Hidup kita akan hampa kalau kita menjalinya tanpa
sangkekasih.
Dalam kesempatan ini saya tidak akan membicarakan bagaimana
mencari kekasih, atau bagaiaman mendapatkan kekasih
sejati.Tapi dalam kesempatan ini hanya ingin mencurhatkan
pengalaman saya, dan prediksi mengatakan, pengalaman yang
saya alami ini pernah dan mungkin juga sering dialami oleh
semua orang.
Memang, Sudah menjadi sunatullah, dan menjadi substansi
manusia, bahwasanya yang namanya manusia "tempat salah dan
lupa" dan Islam telah menyiapkan solusi untuk hal ini,
sebagaimana kita ketahui bersama berapa banyak ayat al-qur'an
dan hadits nabi yang memerintahkan kita untuk saling
menasehati, dimulai dari saling menasehati antara sesama
manusia, sesama Muslim, keluarga, sampai menasehati diri
sendiri.Nah konsep "tawashau"lah (saling menasehati) yang
menjadi solusi untuk substansi manusia sebagai makhluk yang
suka salah dan lupa.
Islam telah menjelaskan,bahwa kitalah (umat islam) umat yang
terbaik, karena kita mempunyai peran untuk amal ma'ruf nahyi
munkar sesama manusia (al-imran :110).Dan juga sebaliknya,
Allah akan melaknat pada hambanya yang tidak mau amal ma'ruf
nahyi mungkar, sebagiamana Allah telah malaknat orang kapir
dari bani Israil karena mereka enggan untuk melarang
kemungkaran yang dilakukan oleh saudaranya.(al-maidah
:78-79).
Nasehat, memang sangat kita butuhkan, karena kita ini
manusia yang mempunyai watak suka salah dan lupa"
Namun...Siapakah orang yang paling kita turuti dalam memberi
nasehat??" dalam artian orang yang bagaimana apabila memberi
nasehat selalu kita ingat dan selalu kita turuti nasehatnya
itu?"Jawabanya tidak ragu lagi, orang tersebut adalah ORANG
YANG KITA CINTAI".
Walaupun nasehat itu benar, tapi kalau keluar dari musuh
kita atau dari orang yang tidak kita cintai, maka kita akan
ragu untuk menerimanya, adapun kalau kita menerimanya, itu
juga hasil dari perdebatan yang panjang.
Tapi beda halnya dengan nasehat yang keluar dari orang yang
kita cintai. Orang tua misalnya, atau kakek atau Ustadz atau
kekasih yang senantiasa menghiasi kaindahan hati kita. Maka
nasehat dari merekalah yang senantiasa kita tunggu, dan
sudah pasti karena rasa cinta kita pada orang yang memberi
nasehat itu maka nasehatnya akan kita laksanakan, dan
mungkin juga akan menjadi prinsif dalam hidup kita.
Ada sebuah pepatah mengatakan :"sebaik dan sejujur apapun
ucapan yang keluar dari mulut Rasulullah saw, tetep dimata
Abu jahal adalah jelek dan dusta,"Tapi sebaliknya, para
shahabat dan shahabiyat sangat mengharap dan menanti nasehat
dari Rasulullah saw,
Kita semua pasti tahu, apa landasan itu semua??, mengapa
para shahabat dan shahabiyat sangat menunggu dan menjalankan
apa yang dinasehatkan oleh Rasulullah saw. jawabanya tiada
lain itu hanya karena "CINTA".
wallahu a'lam bishawab.
Friday, August 19, 2005
Menjadi Suami
Pengertian
Bismillah...
Dalam hidup berkeluarga, peluang terjadinya konflik sangat
banyak. Dari persoalan-persoalan yang kecil hingga persoalan
yang besar bisa menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga.
Pensikapan masing-masing, antara suami dan istri sangat
menentukan kualitas hubungan suami dan istri selanjutnya.
Sebut saja misalnya ketika seorang istri teledor saat
menggoreng tempe. Gorengan tempenya hangus, sebab ia tidak
bisa berkonsentrasi pada gorengannya. Telepon berdering
keras, anak yang digendong menangis karena ngompol. Ribet,
bingung dan stres! Sementara sang suami hanya tidur-tiduran
sambil menunggu gorengan tempe tersedia. Kira-kira apa yang
akan dilakukan oleh si suami ketika mengetahui tempe yang
dinanti-nantikannya hangus dan tidak bisa dimakan?
Menyikapi kasus tempe hangus seperti itu, setiap suami
mungkin akan berlainan sikapnya.
Seorang suami mungkin akan mengatakan, "Kamu gimana sih,
masa goreng tempe saja nggak bisa...?! Emang dulu nggak
pernah diajarin ibu kamu masak?"
Pedas, ketus dan menusuk! Suami itu marah-marah dan tidak
mau tahu apa yang dialami istri. Ia hanya mau tempe
kesayangannya tidak hangus dan bisa segera ia makan. Ia
tidak mau tahu betapa susah istrinya menggoreng tempe dengan
seabrek kesibukan yang harus ia tangani. Kesibukan istri
yang 'super heboh' tidak membuatnya ber-empati pada istri
tercintanya.
Sebagian suami lain akan bersikap berbeda. Saat mengetahui
tempe yang digoreng istrinya hangus, ia mengatakan, "Cara
menggoreng tempe itu begini lho... begitu saja tidak bisa."
Mulutnya ngedumel sembari mengajari istrinya menggoreng
tempe. Sementara istrinya dibiarkan merasa bersalah dengan
merasa 'bego' seolah sama sekali tidak bisa menggoreng tempe.
Tentu saja dua model pensikapan suami tersebut menimbulkan
dampak yang berbeda pada sikap istri. Sebagian besar istri
akan membenci suami-suaminya bila suami berbuat demikian.
Mereka akan mengatakan suami mereka adalah suami yang galak,
sok tahu, dan hanya mau menang sendiri.
Lain halnya bila seorang suami memiliki sikap yang manis.
Meski tempe yang digoreng hangus, ia bisa mendatangi istri
dengan lembut seraya berkata, "Kamu sedang letih ya, Mah.
Ada yang bisa saya bantu untuk meringankan beban kamu?"
Dengan kata-kata menyentuh seperti itu, seorang istri bisa
saja langsung menangis saking terharunya. Hatinya yang panas
membara seolah diguyur air es yang dingin dari kutub selatan.
Byuurrr! Ia merasa suaminya bagaikan sosok lelaki yang penuh
pengertian dan penuh perhatian. Bukan kecaman yang ia terima,
bukan makian yang ia dapatkan. Namun ia justru mendapatkan
perhatian yang luar biasa dari suami tercinta.
Hilanglah kepenatan pekerjaan. Hilanglah kegalauan hati dan
pikiran. Semuanya sirna hanya karena kata-kata. Tempe yang
hangus sudah dilupakan. "Masa bodo dengan tempe hangus."
katanya dalam hati.
Inilah yang dibutuhkan dalam menyikapi konflik. Rasa empati
dan perhatian yang proporsional merupakan air segar di kala
dahaga konflik mulai menggarang. Jadilah suami pengertian
agar istri merasa tenang di kala membutuhkan. Sehingga
bahtera rumah tangga akan semakin aman berlayar mengarungi
dahsyatnya hidup yang penuh ombak dan gelombang.
|